Selasa, 15 November 2011

PENGAWAS PERDAMAIAN ACEH DIANUGERAHI TANDA KEHORMATAN

Empat warga negara Jerman yang turut serta mengawal proses perdamaian di Aceh pascaperjanjian Helsinski tahun 2005, menerima tanda kehormatan Satya Lencana Dharma Nusa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka bergabung dalam Aceh Monitoring Mission (AMM) yang bertugas mengawal proses perdamaian yang meliputi misi menerima penyerahan persenjataan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan memusnahkannya di berbagai kabupaten/kota di Aceh.

Kuasa Usaha Ad-Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin Diah WM Rubianto menyematkan tanda kehormatan ini kepada Klaus Peter Prommer, Günther Neuroth, Gerald Peschel, dan Wolfram Hoffmann di Berlin. "Penyematan disaksikan utusan Kementerian Pertahanan Jerman seusai upacara Hari Pahlawan, 10 November 2011," kata Sekretaris III Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Berlin Purno Widodo, Senin (14/11/2011).

Diah menjelaskan, karena sebagian dari jasa-jasa mereka maka saat ini masyarakat Aceh berkesempatan membangun masa depan mereka. Pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-66, Pemerintah Indonesia juga menganugerahkan tanda kehormatan yang sama kepada tujuh warga negara Jerman
.
Keempat penerima tanda jasa ini merasa bangga atas penghargaan Pemerintah Indonesia. Menurut mereka, sebagian di antara mereka pernah melakukan tugas serupa di negara lain, namun mereka merasa paling dihargai di Aceh karena diterima dan didukung rakyat.

Prommer menyebut misi di Aceh sebagai misi perdamaian paling sukses. Mereka sepakat, kunci kesuksesan tersebut terletak pada keinginan Pemerintah Indonesia dan juga Gerakan Aceh Merdeka untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak tahun 1976.

Sehari seusai menerima penghargaan, Neuroth menulis surat ke KBRI Berlin. "Emosi saya seperti diaduk-aduk saat menerima tanda kehormatan ini, karena teringat masyarakat Indonesia dan terutama masyarakat Aceh. Saya tak mungkin bisa melupakan saat-saat saya berada di negara Anda, dan saya berjanji akan kembali ke Indonesia segera," ungkapnya


Sumber: http://nasional.kompas.com