Senin, 19 Maret 2012

DPRA: Tuntaskan Lintas Calang-Meulaboh Tepat Waktu

MEULABOH - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh meminta kepada pelaksana pembangunan jalan Calang-Meulaboh dan jembatan Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat yang kini sedang dikerjakan senilai Rp 330 miliar agar dituntaskan sesuai target pada Oktober 2012.

“DPRA berharap, pembangunan jalan dan jembatan di lintasan Calang-Meulaboh ini selesai secepatnya tanpa harus melewati batasan waktu yang ada. Kalau jalan ini bisa diselesaikan lebih cepat kenapa tidak, kan lebih baik,” kata Pimpinan DPRA H Sulaiman Abda didampingi Zuriat Suparjo selaku anggota DPRA asal pemilihan Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya kepada sejumlah wartawan, Minggu (18/3) sore di lokasi pembangunan jembatan Kuala Bubon.

Menurutnya, berdasarkan pemantauan pihak DPRA kemarin di sejumlah lokasi seperti di lokasi pembangunan jembatan dan badan jalan, terlihat proses pembangunan berjalan lambat. Sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan badan jalan nasional tersebut tak akan selesai tepat waktu.

Ia juga mengakui di beberapa lokasi badan jalan kini sudah mulai dilakukan pengaspalan, dan tentunya sangat membuat masyarakat senang mengingat ruas jalan yang rusak akibat gelombang tsunami dan gempa bumi itu mulai mengalami perubahan yang signifikan.

Karenanya, Sulaiman Abda dan Zuriat Suparjo berharap, pembangunan badan jalan dan jembatan di wilayah itu tuntas tepat waktu sehingga perekonomian masyarakat di kawasan pantai barat selatan Aceh akan lebih baik, maju dan berkembang.
 
Sumber: http://aceh.tribunnews.com

JK Optimis Pilkada Aceh Damai

MEDAN - Mantan Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla optimis pelaksanaan Pilkada 2012 yang digelar serentak di 17 kabupaten/kota plus Provinsi Aceh, 9 April mendatang, akan berlangsung damai. Pemerintah pusat diharapkan mampu mendukung situasi kondusif itu dengan mengedepankan perjanjian Helsinki.

Rasa optimis itu diungkapkan Jusuf Kalla saat menjadi pemateri dalam seminar “Kontruksi Perdamaian Aceh”, di sebuah hotel berbintang di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (17/3). JK yang terlibat langsung dalam proses perdamaian antara pemerintah RI dengan GAM pada Agusutus 2005 lalu itu mengaku sudah cukup mengenal budaya dan tipikal Aceh.

Menurutnya, masyarakat Aceh terkenal keras, tapi cukup berani ketika diajak berdialog. “Saya sudah membeli semua buku tentang Aceh, saya cukup tau bagaimana orang Aceh. Makanya saya berani jamin pilkada nanti tidak ada masalah,” kata JK.

Ia menilai serangkaian aksi penembakan yang terjadi belakangan ini, termasuk yang dialami Ketua DPRK Lhokseumawe Saifuddin Yunus bukanlah suatu gambaran buruk situasi keamanan di Aceh. JK berpendapat insiden itu hanya letupan kecil, yang tidak ada kaitannya dengan konflik. “Bukan konflik itu, hanya letupan kecil,” tukasnya.

Aksi penembakan seperti itu disebutnya sering terjadi di daerah lain Indonesia. Tapi dari sudut pandangnya, sesuatu yang terjadi di Aceh bakal dijadikan berita besar, dan menjurus menciptakan suasana mencekam. Kondisi itu diperparah ketika media asing ikut melakukan pemberitaan.

“Seandainya ada kerusuhan di Aceh, pasti langsung dikaitkan dengan konflik. Saya juga bingung, kok sangat banyak orang yang mengharapkan Aceh konflik,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu JK mengingatkan pemerintah pusat agar tidak mencampur-adukkan kebijakan politik nasional dengan politik lokal Aceh. Minimnya pemahaman politikus maupun penegak hukum di Indonesia tentang perjanjian Helsinki membuat suhu politik di Aceh sempat meningkat.

“Harus diingat, Aceh itu provinsi otonomi khusus. Jadi MA (Mahkamah Agung) harus paham, kalau pelaksanaan pilkada di Aceh itu tidak sama dengan pilkada lainnya,” kata JK menyikapi putusan MA yang sempat diprotes Partai Aceh.(rw)

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2012/03/18/jk-optimis-pilkada-aceh-damai

Selasa, 06 Maret 2012

Pilkada Aceh, 3,244 Juta Orang Masuk DPT

berita8.com - 
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menetapkan pemilih tetap pilkada gubernur dan wakil gubernur yang digelar 9 April 2012 sebanyak 3,244 juta orang.

Ketua Kelompok Kerja Pendaftaran Pemilih KIP Aceh Tgk Akmal Abzal di Banda Aceh, Senin (5/3/2012), mengatakan jumlah tersebut bertambah dari daftar pemilih sementara yang ditetapkan 7 Januari 2012.

"Setelah kami duduk dengan 23 KIP kabupaten/kota, maka ditetapkan jumlah pemilih sebanyak 3.244.680 orang. Jumlah ini bertambah sekitar 17.094 pemilih dari daftar pemilih sementara yang banyaknya 3.227.586 orang," katanya.

Dari jumlah tersebut, kata dia, pemilih tetap laki-laki mencapai 1.600.854 orang dan perempuan 1.643.826 orang dengan jumlah pemilih pemula mencapai 88.499 orang.

Ia menyebutkan, jumlah pemilih tetap terbanyak ada di Kabupaten Aceh Utara mencapai 377.780 orang dan pemilih tetap paling sedikit dari 23 kabupaten/kota di Aceh adalah Kota Sabang dengan jumlah 23.871 pemilih.

Ia menegaskan, dengan ditetapkan daftar pemilih tetap tersebut, maka bagi yang tidak terdaftar tidak diperkenankan memilih calon kepala daerah pada pilkada.

"Kami tegaskan, yang tidak masuk DPT tidak berhak menggunakan hak pilihnya. Apalagi kamu sudah mengimbau masyarakat untuk memastikan namanya sudah terdaftar," ungkap dia.

Tgk Akmal Abzal mengakui pendataan pemilih pilkada tersebut merupakan pekerjaan melelahkan, menyusul berulang kalinya terjadi pergeseran jadwal pilkada.

"Kami berharap penetapan pemilih tetap ini untuk terakhir kalinya. Sebelumnya, KIP Aceh juga pernah menetapkan daftar pemilih tetap ini sebanyak tiga kali. Namun, terpaksa dimutakhirkan lagi karena adanya pergeseran jadwal pemungutan suara," kata Tgk Akmal Abzal.

Pilkada gubernur dan wakil gubernur Aceh digelar 9 April 2012. Pilkada tersebut digelar serentak dengan pemilihan 17 bupati/wali kota dari 23 kabupaten/kota di provinsi di ujung barat Pulau Sumatra tersebut.

Pilkada gubernur dan wakil gubernur diikuti lima pasangan calon, tiga dari perseorangan dan dua pasang diusung partai politik. Pasangan calon dari perseorangan itu, yakni Tgk Ahmad Tajuddin berpasangan dengan Teuku Suriansyah.

Kemudian, pasangan calon gubernur Irwandi Yusuf dan calon wakil gubernur Muhyan Yunan, serta pasangan Darni M Daud (calon gubernur) dan Ahmad Fauzi (calon wakil).

Sedangkan dua pasangan calon dari partai politik, yakni Muhammad Nazar (calon gubernur) dan Nova Iriansyah (calon wakil). Pasangan ini diusung Partai Demokrat dan PPP.

Serta pasangan calon Zaini Abullah dan Muzakir Manaf. Pasangan diusung Partai Aceh. Partai Aceh merupakan partai politik lokal di Aceh yang menguasai suara mayoritas di DPR Aceh, yang 33 kursi dari 69 anggota legislatif tersebut. (Fat/Ant)