Banda Aceh - Sebanyak 81 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)
periode 2014-2019, hasil pemilihan 9 April, Selasa (30/9) dilantik dan diambil sumpah
dalam sebuah sidang istimewa di gedung DPRA. Pelantikan dan pengambilan sumpah
dilakukan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Aceh Chaidir. Dari jumlah tersebut ada
dua anggota dewan baru itu telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Para
anggota dewan itu selanjutnya dikukuhkan secara adat oleh Wali Nanggroe Aceh
Malek Mahmud.
Hadir dalam acara tersebut gubernur
Aceh Zaini Abdullah,unsur pimpinan daerah, mantan Wakil Gubernur Aceh Muhammad
Nazar, mantan Pj Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim, politikus nasional dari Partai
Golkar Akbar Tanjung.
Para anggota dewan itu dilantik
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tertanggal 17
September 2014. 81 anggota DPRA yang dilantik berasal dari Partai Aceh (29
orang), Partai Golkar (9), Partai Nasional Demokrat (8), Partai Demokrat (8),
Partai Amanat Nasional (7), Partai Persatuan Pembangunan (6), Partai Keadilan
Sejahtera (4), Partai Gerindra (3), Partai Nasional Aceh (3), dan Partai Damai
Aceh, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bulan Bintang, serta PKPI masing-masing
satu orang.
Dari 81 orang anggota DPRA yang
dilantik, dua orang di antaranya tidak dapat hadir karena sedang melaksanakan
Ibadah Haji, yaitu Djasmi Has dan Siti Nafsiah. Selesai dilantik dan dikukuhkan
oleh Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Aceh, anggota DPRA itu juga dikukuhkan
secara adat oleh Wali Nanggroe Malik Mahmud. Pengukuhan adat itu juga diiringi
dengan prosesi peusijuek oleh pemuka adat.
Dalam sambutannya, Malik Mahmud
mengajak para anggota DPRA terpilih agar selalu mementingkan aspirasi para
konstituen selaku pemberi mandat yang telah menghantarkan mereka ke Parlemen.
“Rakyat Aceh telah memberikan mandat
kepada saudara sekalian, untuk menyalurkan aspirasinya untuk bersama-sama
dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah RI dalam menjalankan Dinul Islam,
memajukan peradaban Aceh dan meningkatkan kualitas kesejahteraan rakyat dan
Sumber Daya Manusia, serta menjaga keberlangsungan perdamaian Aceh dan
perdamaian dunia,” ungkapnya.
Sumber : http://www.beritasatu.com
0 komentar:
Posting Komentar